Iklan

Iklan

PMII Bima Kecam Tayangan "Xpose Uncensored" Trans7, Dinilai Cemarkan Pesantren dan Ulama

Editor
10/15/25, 19:56 WIB Last Updated 2025-10-15T13:05:08Z
Ketua PC PMII Bima, Wira Purdiawan Putra


BIMA, TAROAINFO.COm - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bima mengecam keras program "Xpose Uncensored" yang disiarkan oleh stasiun televisi Trans7. Tayangan tersebut dinilai telah menghina dan mencemarkan nama baik pesantren, para ulama, serta kehidupan para santri. 


Ketua PC PMII Bima, Wira Purdiawan Putra menyampaikan bahwa program "Xpose Uncensored" di trans7 telah menghina eksistensi para ulama, pengasuh pondok pesantren dan para santri di salah satu pondok pesantren lirboyo. 



"Tayangan Trans7 pada segmen "Xpose Uncensored" sangat melukai kita semua, menghina Pondok Pesantren Lirboyo dan para kiai. ini sangat tidak profesional dan tidak etis,"Katanya, Rabu (15/9/2025). 


Ia menegaskan, Trans7 harus mendapatkan sanksi karena telah melakukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip jurnalistik dengan menyajikan konten yang tidak akurat dan memojokkan kehidupan para santri.


"Karena ini telah menimbulkan kericuhan diberbagai kalangan masyarakat, termasuk organisasi besar kemahasiswaan (PMII Se-Indonesia) dan organisasi Keislaman dan kemasyarakatan (Nahdlatul Ulama),"ujarnya.

Foto: Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bima sa'at melakukan koordinasi bersama DPRD kabupaten Bima melalui Komisi I.

Kaitan dengan hal tersebut, PC PMII Bima meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia dengan berkoordinasi langsung bersama lembaga DPRD Kabupaten Bima melalui Komisi 1 untuk segera memberikan sanksi terhadap media Trans7. 


"Trans7 harus diberikan sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku di negara Kesatuan republik Indonesia, serta meminta terhadap lembaga KPI RI untuk memblacklist kaitan media TRANS7,"tegas wira. 


Ia menyampaikan, dalam kasus seperti ini media seharusnya lebih berhati-hati dan profesional dalam menyajikan konten yang sensitif dan berpotensi memicu konflik sosial. 


"Menghormati dan memahami nilai-nilai agama serta kehidupan sosial masyarakat juga sangat penting dalam menjalankan tugas dan profesi sebagai lembaga media dan jurnalistik,"pungkasnya. (RED).

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PMII Bima Kecam Tayangan "Xpose Uncensored" Trans7, Dinilai Cemarkan Pesantren dan Ulama

Terkini

Topik Populer

Iklan