 |
| Foto: Pimpinan Pondok pesantren (Ponpes) Darul Ifta Bima saat membuka Halaqoh Fiqih Peradaban. |
BIMA,TAROAINFO.COM.- Pondok pesantren (Ponpes) Darul Ifta Bima menggelar Halaqoh Fiqih Peradaban, Minggu (24/23). Kegiatan tersebut mengusung tema "Pengalaman Islam Indonesia Dalam Membangun Peradaban Islam Nusantara" dengan menghadirkan Narasumber dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU Dr. Mahrus, M. Ag dan Ketua JQH Nahdatul Ulama NTB Dr. Muhammad Aminullah M. Pd.
Halaqoh tersebut berlangsung meriah dan dihadiri oleh ratusan peserta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat silaturahim, serta membumingkan islam nusantara di kalangan Pondok Pesantren yang ada di Bima.
Dalam sambutannya, TG. Taufan Sya'ban, SQ mengatakan, Halaqah ini merupakan acara yang pertama kali dilaksanakan di pondok tersebut semenjak berdirinya dari 2 tahun yang lalu di bawah kepemimpinannya.
"Ini halaqoh jilid 1, kami akan mengusahakan halaqoh berjilid jilid lagi di tahun - tahun berikutnya,"ujar Taufan Sya'ban.
Ia menyampaikan, halaqah fiqih peradaban menjadi salah satu kegiatan para Kyai - Kyai dan santri Nahdlatul Ulama dalam berdiskusi membagi ilmu pengetahuan keagamaan, Awal mula masuknya Islam di Indonesia dan Tanah Bima.
"Kegiatan ini benar - benar penting untuk diikuti, sebab dalam acara ini akan dibahas tuntas mengenai apa sih sebenarnya islam nusantara yang sebenarnya, dan bagaimana penerapanya di Bima,"Tambahnya.
Sementara itu kepala Kementerian Agama Kabupaten Bima, TGH. Mujiburahman, S. Ag mengatakan, Halaqah yang di laksanakan di kecamatan Bolo ini merupakan sejarah pertama pimpinan Pondok Pesantren Darul Ifta Bima menghadirkan Narasumber dari PBNU langsung.
"Baru kali ini saya melihat ada Pondok yang bersedia dan mampu mendatangkan narasumber selevel PBNU di acara seperti ini,"ungkap H. Mujiburahman.
Sebelum mengakhiri sambutannya, ia pun berpesan kepada RMI PBNU dan Ketua JQH Provinsi NTB yang juga narasumber di acara ini, agar tidak bosan bosan berkunjung ke Bima, sebab di Bima sendiri banyak sekali budaya lokal yang di selaraskan dengan pemahaman islam.
"Banyak budaya lokal Bima yang tidak menentang keimanan dan perintah agama, jadi kebiasaan seprti ini perlu di pertahankan,"Jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bima, H. Mujiburahman, S. Ag, Kapolsek Bolo, Danramil Bolo, Ketua IKA PMII Bima, Bawaslu Kab Bima, KPU Kota Bima, Banom - banom NU Kabupaten Bima dan orang tua santri Darul Ifta Bima dan beberapa pimpinan Pondok Pesantren di Bima. (Red-Suky).
