
![]() |
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat |
TARAOINFO.Com -Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat mengingatkan pentingnya kader-kader NU untuk memberikan perhatian serius pada isu kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal itu disampaikan, ketika memberikan sambutan pada acara pelatihan manajemen pendampingan dan penanganan kasus untuk LKP3A dan petugas layanan yang digelar Tim Program INKLUSI (Lakpesdam NU NTB dan PC Fatayat NU) bertempat di Fizt Hotel Mataram, 6-8 agustus kemaren.
“Saya memiliki cukup banyak pengalaman terkait isu ini, tulisan-tulisan saya terkait ini cukup banyak, saya juga pernah aktif di Lembaga Studi Perempuan dan Anak (LSPA) sewaktu masih di Jogja dan banyak melakukan advokasi dan kajian terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak, jadi cukup memahami isu ini”,ungkap Prof. Masnun saat memulai sambutannya.
Dari pengalaman tersebut saya banyak belajar bagaimana kompleksitas dan pentingnya kita terlibat dalam upaya pencegahan dan penanganan terhadap isu kekerasan terhadap perempuan dan anak ini.
Oleh sebab itu, Saya minta sahabat-sahabat semuanya menjadi speaker di masyarakat, tugas kita memberikan literasi, dan edukasi terkait isu kekerasan terhadap perempuan dan anak. Manfaatkan masjid, mushola, sekolah, madrasah, majelis pengajian, majelis ta’lim maupun di ruang-ruang publik lainnya di masyarakat.
Meskipun cukup susah untuk menghilangkannya, minimal kita berkontribusi mengurangi kasusnya, walaupun itu butuh ijtihad, butuh ikhtiar dan Jihad yang luar biasa karena memang konstruksi sosial masyarakat kita masih belum terbiasa dengan isu-isu semacam ini. Inilah kontribusi positif dan langkah paling real yang dilakukan oleh sahabat-sahabat di Lakpesdam maupun di Fatayat NU, ajak Rektor UIN Mataram yang baru terpilih kembali ini.
Di daerah kita, kasus-kasus kekerasan lagi banyak terjadi, baik di sekolah, pondok pesantren dan di masyarakat. Kader-kader NU memiliki tugas memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat, bahkan sahabat-sahabat harus bisa membuat mitigasi dan mengadvokasi isu ini, Kader NU harus hadir sebangai teman atau pendamping membantu menyelesaikan masalah ini,"pintanya.
*TI-02*