Iklan

Iklan

DPRD Kabupaten Bima Dapil III, Kursi Tanpa Tuan

Editor
5/30/23, 11:20 WIB Last Updated 2023-05-30T03:24:34Z
Foto: Penulis Feri Fadlin. 


BIMA, TAROAINFO. COM -Krisis Leadership Melahirkan Output kegagalan dan kemudian dapat menimbulkan dampak yang begitu besar  dengan skala universal. Atas pandangan dasar seperti itu, sehingga menjadi tolak ukur bagi kita untuk sadar dan berpikir kiritis bilamana adanya suatu kecenderungan dalam Kemajuan Peradaban Masyarakat.  


Lalu Bagaimana dengan Peradaban Masyarakat ? Dari adanya Krisis Leadership Inilah, Sehingga secara sadar dan tidak sadar masyarakat akan mengalami "Degradasi Peradaban Masyarakat" 


Kenapa Leadership penting bagi Peradaban Masyarakat ? Karena suatu peradaban tidak akan pernah hadir dan terwujud apabila ide dan gagasan tidak pernah lahir. Karena dalam konteks leadership, jiwa kepemimpinan akan menuntun untuk menciptakan ide,gagasan dan konsep yang kemudian mengatur atau merancang,melaksakan atau merubah  dan mengahsilkan perbuhan besar yang berkemajuan.


Dalam Kurun Waktu 4 Tahun terakhir ini, Rakyat yang berada di Wilayah Soromandi dan Donggo secara sadar kemandirian memajukan peradaban masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Karena dampak medernisasi memberikan acuan agar bagaimana masyarakat musti bergerak dalam peningkatan SDM maupun sumber daya yang lainnya.


Oleh sebab itu masyarakat memerlukan dukungan infrastruktur dalam menunjang kemajuan peradaban, "Seharusnya". Namun itu semua adalah sebuah konsep yang kemudian menjadi kontradiktif di wilayah Soromandi dan Donggo.


Dari kontradiktif tersebut memberikan benang merah yang kemudian bisa kita tarik dan simpulkan secara Realistis berdasarkan Dinamika dan Dialektika di Wilayah Soromandi dan Donggo.


Kemudian dari pada itu, Peradaban melahirkan tatanan pemerintah sebagi representatif masyarakat agar supaya memberikan solusi dan gagasan kongkrit untuk kemajuan. Dasar pemikiran seperti ini sangat kontradiktif dengan penerapan para wakil rakyat yang diutus di Dapil III DPRD Kabupaten Bima.


Berdasarkan narasi pemikiran diatas dan analisis sosial mendorong saya untuk hadir dan bejuang. Bukan sebagai pimpinan tertinggi masyarakat soromandi - donggo, bukan sebagai tokoh suatu kelompok, bukan sebagai perwakilan rakyat soromandi - donggo. Tapi, saya hadir disini, berjuang disini, Sebagai Penyambung Lidah Rakyat.


Maka atas nama rakyat soromandi dan donggo, Dengan ini menegaskan agar secara sadar yang mengaku sebagai Perwakilan Rakyat di DPRD Kab. Bima Dapil III khususnya wilayah Soromandi dan Donggo untuk segera beranjak dari MEDITASI yang berkepanjangan ini dan segera menyaksikan serta belajar secara langsung bagaimana Perjuangan Rakyat Soromandi dan Donggo dalam memajukan Peradaban Manusia.


Dalam beberapa tahun terakhir, implementasi masyarakat dalam mewujudkan peradaban yang maju dapat dilihat dari perjuangan dalam hal perbaikan infrastruktur jalan. Masyarakat secara sadar memahami bahwasanya jalan adalah penunjang utama dalam proses kemajuan suatu peradaban.


Dari kesadaran akal yang sehat itu sehingga masyarakat seringkali melakukan perbaikan infrastruktur jalan dengan semangat gotong royong agar upaya kemajuan peradaban tetap terlaksana. Kemudian dari pada itu masyarakat secara sadar menyatakan mosi ketidak percayaan terhadap para penguasa di Soromandi dan Donggo.


Mosi ketidak percayaan terhadap legislatif wilayah Soromandi - donggo adalah peringatan keras dan penegasan bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.


Penulis: Feri Fadlin Ketua DPC GMNI Bima, Kehadiran Desa Kananta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. 

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • DPRD Kabupaten Bima Dapil III, Kursi Tanpa Tuan

Terkini

Topik Populer

Iklan