Bima., Taroainfo.com- PC IMM Bima menggelar Diskusi Online bersama KPU Kabupaten Bima dan Bawaslu Kabupaten Bima serta DPP Forum Mahasiswa Pascasarjana (FORMAPSI) Indonesia, Jumat (22/05/2020).
KPU Kabupaten Bima diikuti langsung oleh Imran, S.Pd.I.,S.H dan Ketua Bawaslu Kabupaten Bima oleh Abdullah, S.H serta DPP FORMAPSI Indonesia oleh Harmoko, S.H selaku Bidang Hukum dan HAM. Sementara moderator, yakni salah satu kader IMM Cabang Bima.
Ketua Umum PC IMM, Dimas Illiyin Abdillah mengatakan, Meski dilaksanakan di tengah pandemi suasana Covid-19, pemanfaatan teknologi sangat membantu menghidupkan budaya diskusi di kalangan kader IMM saat ini.
"Tentunya budaya diskusi harus terus dihidupkan walaupun dalam kondisi-kondisi sulit seperti sakarang" Tutur Pria yang biasa disapa Dimas.
Exs ketua BEM STIH Bima memaparkan tentang Tema yang diusung Diskusi Online tersebut, “Kesiapan Penyelenggaraan Pemilu Dalam Pelaksanaan Pilkada 2020”.
"Diskusi tersebut mengangkat banyak sekali pembahasan yang diungkapkan masing-masing pemateri" Jelasnya.
Seperti yang disampaikan ketua Bawaslu kabupaten bima, Abdullah, S.H bahwa penyelenggaraan pilkada bagaimanapun situasi dan kondisinya harus siap untuk dilaksanakan.
"Bawaslu menopang tanggung jawab besar mewujudkan keadilan dalam pilkada serentak kali ini. Bawaslu juga sudah mempersiapkan berbagai mekanisme sebagai upaya pencegahan segala bentuk pelanggaran". lanjut beliau.
Lebih lanjut Abdullah, S.H tegaskan, pelaksanaan pilkada serentak masih harus dipersiapkan berbagai pihak terkait. KPU saat ini dihadapkan dengan kondisi luar biasa berbeda dengan kondisi pilkada tahun-tahun sebelumnya.
Secara terpisah, Harmoko SH selaku ketua Bidang Hukum dan Ham DPP Formasi Indonesia. Ia melihat bahwa pelaksanaan pilkada 2020 ini dilaksanakan dalam keadaan dilematis.
"Pelaksanaan pilkada tidak hanya berbicara persoalan pemberian hak suara oleh rakyat. "Pilkada 2020 ini juga harus diperhatikan juga dari aspek insfratruktur penyelenggaraan pilkada itu sendiri". lanjut beliau" ucapnya.
Ketua Umum PC IMM bima, Dimas Illiyin Abdillah mengatakan bahwa Kualitas para pemimpin yang akan memimpin setiap daerah akan dipertaruhkan dalam pilkada serentak ini. Potensi-potensi pelanggaran yang semakin masif seperti politik uang, pemanfaatan bansos oleh petahana juga akan rentan terjadi pada masa seperti ini.
"Tentunya harus ditekankan kembali bahwa pilkada serentak bukan hanya persoalan mencoblos surat suara melainkan memiliki mekanisme panjang dalam proses pelaksaaannya sehingga pemimpin yang dilahirkan adalah pemimpin yang berkualitas dan berintegritas". Tutupnya.
( MR-02.)

.jpg)
